Bagi wanita hamil, ternyata tidak cukup hanya berhenti merokok. Untuk melindungi pertumbuhan janin, seluruh anggota keluarga juga harus berhenti merokok dan calon ibu sebaiknya menghindari kontak dengan siapapun yang merokok.
Data yang dihimpun selama tiga tahun terakhir oleh Stephen G.Grant, menunjukkan bahwa wanita yang menjadi perokok pasif melahirkan bayi yang mengalami mutasi genetik, sama halnya dengan wanita perokok.
“Perokok pasif memiliki pengaruh buruk bagi janin seperti halnya perokok pasif”, Ucap Stephen G.Grant yang menjadi peneliti kesehatan lingkungan di Universitas Pittsburgh. Hasil penelitiannya baru-baru ini dimuat dalam online Jurnal BMC Pediatrik.
Dalam penelitiannya, sampel darah dari tali pusar bayi yang baru lahir dites untuk melihat perubahan gen HPRT, yang berada di kromosom X atau kromosom yang dibawa wanita.
Studi tersebut membandingkan tingkat mutasi gen pada bayi yang baru lahir dari ibu yang perokok, berhenti merokok selama kehamilan, tinggal atau bekerja di lingkungan perokok atau sama sekali tidak kontak dengan perokok.
“Kami menemukan bahwa ketiga lingkungan tersebut memiliki hasil yang hampir sama, kecuali pada wanita yang sama sekali tidak kontak dengan perokok, hasilnya sama sekali berbeda” ujar Grant.
“Dokter seharusnya menganjurkan para suami berhenti merokok bila istrinya sedang hamil”, saran dr.Barry Finette, dokter anak di Universitas Vermont.
“Banyak bukti kuat yang menunjukkan bahwa perokok pasif memiliki gangguan kesehatan, baik pada mereka atau janinnya,” ucapnya lagi.
Jadi jika Anda merencakan kehamilan, rencanakan juga untuk menghindari para perokok.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar